Langsung ke konten utama

Asal Mula Dukuh Kleyang Jurang Sumber Mbah Maksudi

Asal Muasal Dukuh Kleyang Jurang (Nara Sumber : Mbah Maksudi/Tugiman) Penulis : ALip Kleyang Jurang, terasa asingkah ditelinga kita?. Mungkin sangat menggelitik nama tersebut atau yang ada dalam benak kita pasti ada pertanyaan kleyang itu apa? Masihkah ikut indonesia? dan pasti berpikir lagi Kleyang Jurang artinya melayang – layang, ngeleyang, ngelayang – layang. Begitulah orang yang baru pertama mendengar nama Kleyang Jurang, sebuah dukuh yang terletak di paling barat kecamatan Mojotengah salah satu dusun di kelurahan Pungangan, yang jaraknya kurang lebih jika ditempuh dari sebelah barat atau tepatnya dari Alun - Alun Wonosobo 7 Km (dari alun – alun turun melewati Mangli langsung menuju pasar Gondang dan diteruskan ke arah timur tenggara melewati dukuh Kalitulang dan kaliasem). Jika ditempuh dari arah timur utara atau dari arah Kalibeber jarah tempuhnya mencapai kurang lebih 10 km (melewati desa Mojosari). Kurang lebih begitulah penjelasan arah mata angin menuju Dukuh Kleyang Jurang, penasaran apa sih Kleyang Jurang itu?,,, Kleyang Jurang dalam bahasa Jawa Kawi sansekerta, Kleyang berarti (kliyang, ngleyang) adalah dedaunan yang sudah jatuh ke tanah dan mengering, sedangkan Jurang artinya tempat yang sangat dalam dilihat dari atas dan mengerikan. Jadi dapat disimpulkan Kleyang Jurang itu dalam bahasa sansekerta kawi berarti “daun kering yang jatuh ke dasar bumi”. Memang Dukuh Kleyang Jurang berada dibawah Kleyang Gunung, Mungkin itu juga kenapa dukuh ini disebut Kleyang Jurang apa hanya karena berada di bawah dukuh Kleyang Gunung? Itu yang menjadai pertanyaan besar tapi masuk akal juga jika ada yang menyebutkan itulah alasannya kenapa disebut Kleyang Jurang. Berikut ini adalah penjelasan dari salah satu nara sumber yang akan menjelaskan dan membongkar pertanyaan terbesar dari bacaan di atas. Namanya Mbah maksudi alias mbah Maksud alias mbah Tugiman (100), beliau adalah orang yang sekarang ini menduduki peringkat pertama orang tertua di Dukuh Kleyang Jurang. Rumahnya di Dukuh Kleyang Jurang Rt 07/01 berada tepat di depan Masjid tertua di Dukuh Kleyang Jurang “Masjid Baitul Nikmah” atau biasa disebut Masjid NU dikatakan tersebut lantaran masjid itu milik orang NU di Dukuh Kleyang Jurang. Beliau menuturkan Kleyang Jurang itu nama untuk mengenang dan mengabadikan salah satu pejuang “mbabak”/”Mbukak” Dukuh Kleyang ini, mbah kole awalnya, menjadi koleyang dan sekarang Menjadi kleyang jurang. Tahun berdiri atau tahun pertama dukuh ini di dirikan perkiraan dari narasumber 150 tahun silam dukuh ini dibentuk (sekarang tahun 2013). Sangat sulit menentukan yang sesungguhnya karena narasumber yang saya temui sudah tidak ingat hanaya perkiraan mereka menyebutkan dikarenakan dari mereka masih kecil waktu Dukuh Kleyang Jurang ini berdiri. Adapun tokoh – tokoh pendiri yang masih dikenang diantaranya: - Mbah Kole, beliau adalah pencetus Dukuh Kleyang Jurang - Mbah Kiai Dohom yang dikenal sebagai Mbah Dohom adalah salah satu tokoh agama yang berpengaruh dan andil dalam pembangunan dukuh kelyang jurang - Mbah Kiai Jarkasi, beliau juga adalah tokoh agama yang juga berperan andil dalam pembangunan Dukuh Kleyang Jurang - Mbah Kiai Jaka Sura, beliau adalah tokoh agama yang sampai sekarang masih sangat hangat ditelinga apabila ada hajatan di Dukuh Kleyang Jurang, beliau juga dalah satu perang yang sangat berpengaruh alam pembangunan Dukuh Kleyang Jurang - Mbah Kiai Daiman, beliau adalah tokoh yang juga berpengaruh dalam pembangunan Dekuh Kleyang Jurang. Dan masih banyak tokoh – tokoh yang tidak bisa disebutkan dikarenakan memeng keterbatasan ingatan dari nara sumber yang ada, anehnya dalam wawancara tidakada satupun yang bisa menjawab darimana asal tokoh – tokoh tersebut, siapa ayah ibunya, juga kapan tokoh – tokoh tersebut wafat. Cuma menyebutkan makan Kiai Dohom berada di pemakamam umum Dukuh Kleyang Jurang. Selain tokoh – tokoh tersebut yang di paparkan sebagai tokoh pendiri Mbah Maksud juga menyebutkan Lurah – Lurah yang pernah menjabat sebagai Pemimpin Desa Pungangan diantaranya : - Lurah Pona - Lurah Abu Hambali - Lurah Karso Pawiro - Lurah Bu Suminto Itulah nama Lurah yang disebutkan, beluam samapi lurah setelah Bu Suminto narasumber menolak menyebutkan nama lurah yang sampai sekarang masih menjabat, “belum ada perjuangan yang bisa membanggakan rakyat Pungangan” cetus nara sumber, makannya saya dilarang menulis nama – nama Lurah baru.  Dahulu mayoritas penduduk Dukuh Kleyang Jurang ialah petani dan buruh tani minoritasnya adalah pegawai negeri sipil atau abdi negara, maklumlah karena sebagian besar wilayah Dukuh Kleyang Jurang adalah pesawahan, tegal. Banyak yang bisa dimanfaatkan dari lahan tersebut dan juga tersedianya air yang melimpah sangatlah mendukung sistim pertanian. Seiring kemajuan zaman perubahan drastis tampak pada kehidupan di Dukuh Kleyang Jurang, banyak atau bisa dikatakan hampir semua anak bisa menikmati bangku seklolah dan banyak pula yang sampai menempuh perguruan tinggi, dampak dari hal tersebut menjadikan pekerjaan dari penduduk menjadai terbalik dari zaman dahulu, sekarang hampir semua penduduk bekerja di perkantoran milik pemerintah, menjadai pengusaha, menjadai wiraswasta dan ada juga yang merantau dan sukses di luar kota. Kehidupan di dukuh Kleyang bisa dikatakan menyenangkan, banyak paguyuban yang sudah berjalan, sosial yang sangat tinggi dan kesadaran masyarakat akan pentingnya mencintai lingkunganpun juga sangat tinggi. Kemajuan Dukuh Kleyang Jurang tak luput dari perjuangan mbah – mbah yang sudah tiada, mereka rela berjuang agar Dukuh Kleyang Jurang ini makmur santosa, kita doakan semoga para leluhur, pejuang yang memang betul – betul ikhlas dalam perjuangannya mendapatkan imbalan yang setimpal dari sang pencipta, dan diampuni dosa – dosanya amiiin. Begitulah kurang lebihnya jawaban yang menjadi pertanyaan besar “apa sih kleyang jurang”

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Foto Lawas Masjid Baitul Nikmah Kleyang Juang

Pembangaunan Tahap ke 2 masjid Baitul Nikmah dilaksanakan pada tahun 2008 tepatnya di bulan 10 tanggal 25 Setelah pembangunan tahap 1 selesai dilanjutkan ke tahap 2 dengan membongkar masjid lama yang posisinya di depan atau bangunan depan. Berikut adalah beberapa fot lama yang saya ambil sebagai dokumentasi pembangunan mesjid baitul nikmah tahap ke 2. Foto lawas dokumentasi pribadi alip, dengan warna asli sesuai dengan hasil jepretan kamera dan resolusi aslinya

Tek Tok Gunung Bismo Silandak Mojotengah Wonosobo tahun 2013

Kami berlima mendaki Gunung Bismo Slukatan - Silandak - Mojotengah Wonosobo menghilangkan rasa malas di rumah dengan menjelajah alam. Dulu itu diajak mb desy sebenarnya, karena kami awam tentang gunung jadi ikutlah dengan bekal dan pakaian seadanya. al hasil walaupun gak tau medan tapi tetap sampai puncak dan inilah pertam kali pendakian kami, takjub itulah rasa yang kami gambarkan di atas gunung Bismo. foto ini diambil tahun 2013 di Gunung Bismo Via Silandak dolep, ondo, wasito, tobel adalah nama akrab sewaktu muda...